FINIA.CO.ID | WE IS THE NEXT INSPIRATION FOR INDONESIA

WELCOME IN A NEW MEDIA ONLINE IN DOMAIN WWW.FINIA.CO.ID FINIA.CO.ID | WE IS THE NEXT INSPIRATION FOR INDONESIA

Selasa, 30 September 2014

Alam Dan Sumatera Barat

Posted By: Brian Aryanto - 20.19
"Sumatera Barat, destinasi yang harus kalian jelajahi" menurut saya adalah sebuah kata pembuka yang pantas untuk menggambarkan kekaguman dan rasa kangen saya untuk kembali ke Sumatera Barat.

Subuh itu di Bandara Soekarno Hatta, saya janjian dengan beberapa temen untuk memulai trip ke Sumatera barat, tidak ada perasaan senang, suka maupun penasaran, karena di benak saya, Sumatera Barat mungkin biasa-biasa saja meskipun kenyataannya berbanding terbalik dan sebuah kenyataan bahwa Sumatera Barat menyimpan banyak destinasi Cantik dan membuat kita kangen seolah-olah ingin kembali kesana.

Dengan perasaan biasa-biasa seperti yang sudah saya katakan, saya terbang dari Jakarta menuju Bandara Internasional Minangkabau di Sumatera barat bersama Garuda. saya sempat tertidur karena ketenangan dan kenyamanan didalam pesawat. Ketika membuka mata, saya melihat hamparan awan dilangit sungguh membuat perasaan tenang dan nyaman. Sempat terbesit didalam hati, bahwa hamparan awan yang indah itu adalah sebuah pertanda bahwa trip kami ke Sumatera Barat kali ini merupakan trip yang akan menyenangkan.

Sesampainya  di Bandara Internasional Minangkabau, kami mendadak menyewa mobil sekalian supirnya yang banyak mangkal di sekitar bandara, dan tujuan kita pertama kali adalah mencari sarapan yang  tidak jauh dari sekita bandara.
Beberapa puluh meter setelah keluar dari Bandara Internasional Minangkabau,  kami menemukan warung  dengan menu soto dan ketupat sayur  serta hidangan telur rebus yang sudah ada diatas meja. Kebanyakan kami memesan soto dan tidak bisa dipungkiri bahwa sotonya sangat enak, perpaduan bumbu, takaran penyajian yang pas dan campuran dendeng daging yang kering menambah kelezatan serta keunikan dari hidangan soto ini.
Setelah sarapan, perjalanan kami mulai lagi dengan tujuan Danau Maninjau. Dalam perjalan menuju danau maninjau, kami sempat beberapa kali berhenti untuk mengambil foto-foto pemandangan alam yang indah, suasana yang asri dengan alam yang masih hijau dan perpaduan masyarakat lokal menjadikan kesan tersendiri.

Waktu sudah mendekati terik siang dan saatnya untuk makan, maka kami putuskan untuk mampir di warung Takana Juo, smp negeri tiku. Warung Takana juo ini sekilas mirip denga warung-warung biasa, tampilan sederhana dengan tiang-tiang penyangga yang terbuat dari kayu dan atap rumbiah membuat terkesan biasa sekali, akan tetapi melihat parkiran di sekitar penuh dengan mobil-mobil serta cerita bahwa warung takana juo selain murah, lezat dan banyak orang-orang penting yang sudah singgah di tempat ini.

Sungguh-sungguh dasyat masakan di warung takana juo ini, ikan-ikan lautnya masih segar-segar, rasa bumbunya pas dan serasi banget serta harganya murah banget, sehingga bisa saya ambil kesimpulan bahwa warung takana juo ini mempunyai masakan dengan cita rasa hotel mewah namun harganya murah semurah-murahnya.

Warung takana juo sudah kita tinggalkan dengan kesan masakannya yang begitu lezat, dan kami melesat menuju danau maninjau serta penasaran dengan kelok empat-empat yang menjadi rute event Tour De Singkarak.

Kami berhenti sebentar di danau Maninjau dan memutuskan untuk naik ke kelok empat-empat dengan rencana berhenti di warung kopi salah satu keloknya untuk menikmati pemandangan danau maninjau. Ternyata nama kelok empat empat adalah sebutan jalan yang menanjak dengan jumlah kelok sebanyak empat puluh empat yang menjadi rute dilewatinya peserta event Tour De Singkarak.

Dari kelok empat-emat kami menuju Bukit Lawang dimana kami bisa melihat hampir keseluruan hamparan Danau Maninjau dan sungguh menakjubkan, sayangnya kami datang agak kesorean sehingga agak kelihatan sepi dan paralayangnya juga sudah tutup, meskipun sudah tutup, saya merasa cukup terhibur dengan melihat indahnya danau maninjau dari bukit lawing


Belum puas merasakan keindahan danau Maninjau dari Bukit Lawang, kami semua harus segera ke Bukittinggih untuk beristirahat dan makan malam dengan menu spesial ayam pop.

Pagi setelah istirahat di Bukittinggi, kami langsung bergegas menuju Lembah Harau dan dalam perjalanan, kami mampir ke jam Gadang
Selain Jam Gadang, sebenarnya ada beberapa objek wisata yang ada di Bukit Tinggih, seperti Goa Jepang dan lainnya, hanya saja waktu kami yang sangat terbatas, sehingga kami hanya singgah di Jsm Gadang saja untuk jalan-jalan sebentar diantara kerumunan warga local dan para wisatawan lainnya dan di jam gadang ini juga saya cuman sebentar sekali, karena kami harus bergegas menuju ke destenasi berikutnya.

Lembah Harau, sungguh keajaiban alam yang diciptakan Tuhan sebagai pertanda bahwa Tuhan maha Kuasa dan maha pemura, dengan segala kemurahannya, tuhan menciptakan jajaran bukit denganpemandangan indah bernama Lembah Harau.

Lembah Harau merupakan lembah yang subur terletak di Kecamatan Harau, Kabupaten Lima Puluh Kota, Provinsi Sumatera Barat. Tempat ini dikelilingi batu granit terjal berwarna-warni dengan ketinggian 100 sampai 500 meter.


Suasananya segar dengan berbagai macam tumbuhan dan bebatuhan raksasa. bersepeda merupakan kegiatan yang sangat menyenangkan di Lembah harau karena mempunyai nilai petualangan yang sangat mengagumkan.

Belum lagi tempatnya dilalui beberapa buah sungai yang jernih dan beberapa air terjun yang membuat kita benar-benar merasakan suasana segar

Dilembah Harau ini kami berpetualang dan menjelajah kebanyak tempat meskipun tidak ke semua tempat. Tiada kata lain selain indah, indah dan sunggu indah

Tak terasa sudah dua hari di Lembah Harau dan terasa begitu kurang, tapi mau tidak mau kami harus berangkat ke Air manis Kota Padang. Dada semakin berdebar-debar �ada destinasi yang menakjubkan apalagi di padang� fikirku didalam hati

Perjalan ke padang sedikit sedih, karena saya begitu kurang puas menikmati Lembah Harau, tapi kesedihan saya sedikit terobati dengan melihat berbagai macam pemandangan indah, bahkan kami sempat beberapa kali berhenti untuk memotret-motret pemandangan Sumatera Barat diantaranya Kelok Sembilan.


 Bangunan megah arcitektur di Sumatera Barat
Saat dalam perjalanan Menuju ke Kota Padang, kita sempat beristirahat disamping jalan dan aq iseng ngambil foto-foto menarik jreng-jreeeeeng foto kerbau hehehehe
Perjalannanlanjut lagi ke Istana Pagaruyung, kebetulan suasana di Istana Pagaruyung ramai sekali karena ada acara, dan istananya sungguh megah
Sesampainya di kota Padang, kami tidak langsung ke villa air manis, kita mampir di sate padang Nira, dan sumpah, memang gak rugi mampir di warung ini, satenya enak dan gurih, serta racikan bumbunya pas. Perjalanan kami mulai lagi tapi tidak langsung ke Villa Air Manis, melainkan kami tergoda oleh cerita semerbak harumnya durian Sumatera Barat, maka kami mampir mencari durian dan sungguh tidak saya sangka kalo durian Sumatera Barat begitu manis dan lezat hemmmmmmm �Memang Tuhan menciptakan durian untuk kebahagiaan umat manusia� belum lagi ditambah ketan dan semakin dasyat sehingga malam itu kami bisa ditur pulas dan mimpi indah.


Hari terakir kami di Sumatera Barat dengan perjalanan Island Hopping menuju pulau-pulau indah di kecamatan Bungus Teluk Kabung, kota Padang. Tujuan kita adalah pulau sekuai, tapi kami beberapa kali mampir di beberapa pulau karena selain pulau dikuai banyak pulau-pulau yang berdekatan yang sangat indah, meskipun tidak semua pulau kami singgahin karena alasan waktu. Pulau yang pertama kali kami singgahin adalah pulau Pasumpahan, dengan air yang jerni dan beberapa prahu tradisiobnal nelayan bertengger untuk membetulkan jaring.

selanjutnya kami berhenti disebuah pulau yang saya lupa menanyakan nama pulaunya, yang saya tau disana banyak buah kelapa. Dan disana pula kami makan siang dengan makanan sari laut dan bumbu khas Sumatera Barat, kegiatan kami isi dengan renang, mengambil foto dan video. 

Sesaat itu kami pindah di sebuah pulau bernama Pulau Pamisahan yang pasirnya putih bersih dan yang terakhir kami bermain di pulau Sekuai yang keindahan sudah terkoyak tapi tetap menampilkan keindahan alam yang patut untuk kita datangi dan  begitu banyakpengalamannya sulit saya ceritakan dan sebaiknya anda kesana.

Balik lagi ke Puncak Air Manise, mendaki sampai puncak dan dari puncak melihat pantai malinkundang, dengan memakai peralatan lengkap Paragliding, kami satu persatu meloncat di temani pemandu paragliding.
melompat dari ketinggian menujuh ke bawah dan teriak KEEEEREEEENNNNNNN

Nanti ke Sumatera Barat lagi Aaaahhhh

Jumat, 12 September 2014

Angkringan Sego Kucing

Posted By: Brian Aryanto - 08.49

Sudah lama mas-mas angkringan langganan saya tidak jualan lagi, terkadang kalau malam saya sering nongkrong di Angkringan Sego Kucing ini, tepatnya di kota Tangerang Selatan yang masuk wilayah Propinsi Banten dan boleh juga dibilang perbatasan antara Banten dan Jakarta Selatan karena saking dekatnya, yaaaa kira-kira selemparan kancut sudah sampai, bahkan kalo kesandungpun langsung masuk wilayah Jakarta selatan. Dengan beberapa bangku dan lesehan khas angkringan, saya nongkrong untuk menikmati wedang jahe, yaa selain wedang jahe juga msih banyak menu camilan lainnya seperti sate daging, sate telor puyuh, sate kikil, tempe bacem, tahu bacem, uli bakar, tahu isi, dan banyak lagi macamnya.

Angkringan ini terasa menyenangkan bagi saya, dengan lampu yang temaram, masakan yang enak dan susu jahe dengan aroma segar serta tempatnya nyaman.

Oh iya, satu lagi... sambelnyaa maknyus banget. 

Senin, 08 September 2014

Pulau Tunda

Posted By: Brian Aryanto - 19.11
Pagi itu terasa salah tingkah dan andrenealin terpacu bersemangat di Pelabuhan Karang Antu Banten, menunggu persiapan kapal yang akan berlayar menuju Pulau Tunda, pulau yang sudah saya idam-idamkan, sembari menunggu persiapan kapal selesai, saya menyempatkan diri memotret kapal-kapal yang merapat ke pelabuhan Karangantu sambil bercakap-cakap dengan penduduk lokal yang ramah-ramah dan baik hati. Penduduk lokal setempat menceritakan mengenai pelabuhan Karangantu dan tempat-tempat bersejarah di Banten, wow keren juga ni bapak, sayang saya sudah lupa dengan nama beliau hehehe.

Tidak terasa sudah berapa lama kita di atas kapal, kami bercanda tertawa satu sama lainnya, sambil makan cemilan yang sudah disiapkan dari awal, salah satunya adalah rujak manis, heem baru kali ini rasanya makan rujak diatas kapal, terasa pedas, asam, asin dan manis beserta tiupan angin bercampur dengan guncangan-guncangan pelan akibat sensasi diatas laut huuuuuhhhff sexi sekaliii hehehe.

Tidak berapa lama kamipun berhenti kurang lebih 20 meter dari bibir pantai pulau Tunda, dengan wajah dan muka bego saya bertanya-tanya "ooh kita berhenti disini yaa? kita mau snorkling disini ya?" hehehe padahal dalam hati sudah melonjak kegirangan karena melihat terumbu karang dari atas kapal sangat cantik-cantik dan terhampar air biru yang jernih serta pemandangan pulau yang tampak hijau di sekitarnya

susah diungkapkan untuk keindahan bawah laut Pulau tunda, banyak ikan bergerombol dan terumbuh karang dengan segala bentuk, mulai dari yang besar maupun yang kecil, dari yang sehat maupun yang mati.
Namun masih saya acungi jempol bahwa terumbu karang didaerah sekitar Pulau tunda masih terawat, ini merupakan sebuah pertanda bahwa dedikasi masyarakat setempat dalam merawat kekayaan alam laut masih tinggi, saya juga tidak melihat sampah di laut, jadi baiklah, ini snorkling yang sangat menyenangkan. Saya merasa gemes dengan ikan-ikan yang ada,
Kebanyakan dari ikan-ikan yang ada masih malu-malu, jarang ada yang mau mendekat dengan kita meskipun sudah kita kasih makan, tapi giliran kita sudah pergi, mereka pada ngerubutin #makanannya, ini merupakan sebuah tanda baik, berarti ikan-ikan disini belum terbiasa dengan pendatang yang berarti tingkat kunjungan pendatang yang bercengkramah dengan si ikan masih sedang-sedang saja atau bisa jadi sih ikan trauma dengan orang-orang yang snorkling dan menginjak-injak terumbu karangnya hehehe "#gak #penting".
Oh iya, katanya kalo pas bulan-bulan antara Juli hingga September banyak lumba-lumba yang terlihat diarea perairan Pulau Tunda, ikan lumbah-lumbah itu seolah-olah mengitari pulau.


Pulau Tunda  yang secara administratif merupakan sebuah pulau yang masuk dalam wilayah Kabupaten Serang, Propinsi Banten dan terletak di Laut Jawa, sebalah Utara Banten. Di pulau Tunda ini hanya terdapat satu Desa yakni Desa Wargasara yang terdiri dari dua kampung, Kampung Barat dan Kampung Timur, lumayan juga kalo kita mau menjelajah dua kampung tersebut.

Berikut hidangan makanan di Pulau Tunda, masakannya enak dan didominasi oleh ikan-ikan segar, setiba kami setelah snorkeling langsung disambut oleh kelapa muda yang rasanya manis dan airnya segar sambil di temani jajanan khas Pulau Tunda, kalo gak salah ingat nama makanannya adalah kue Bontot, kue yang gurih ditambah cocolan sambal kacang sehingga tambah nikmat, heem muantap. Istimewanya lagi, meskipun lokasi kampung dekat dengan pantai, sumur-sumur di pulau ini memiliki air yang tidak asin, kemungkinan karena banyak tumbuhan dan pohon bakau sehingga bisa menetralisir air laut, sehingga bermanfaat untuk konsumsi sehari-hari dan lebih asiknya, anda tak perlu repot untuk berbilas sehabis senorkeling

Selain snorkeling Pulau Tunda juga menjadi tempat yang keren untuk memancing, suatau hari nanti kao saya kepulau Tunda lagi akan diajak mancing sama bang Ocid, penduduk asli Pulau Tunda yang keren abis. kata beliau Ikannya gede-gede dan masih segar serta hasil tangkapan bisa langsung dibakar dan nikmati langsung.

Setelah makan dan sedikit berkeliling-keliling Pulau, saya menemukan beberap anak yang asyik main main di pesisir pantai, riang gembira berloncatan dari atas kapal
Akomodasi
Saat berkeliling, saya belum belum menemukan adanya penginapan atau hotel di Pulau Tunda namun setelah bertanya-tanya ternyata ada homestay milik penduduk lokal yang bisa disewa dan dengan maraknya wisata Pulau Tunda, maka sudah bermunculan beberapa penginapan sederhana yang cukup nyaman. Harga penginapan untuk per malam adalah Rp300-500 ribu. Satu penginapan dapat menampung hingga 25 orang. Makanan dapat disediakan juga oleh penduduk setempat dengan biaya tambahan.

Uniknya lagi, di Pulau Tunda ada pengrajin pembuat kapalnya juga lhoo, kapal kapal itu terbuat dari kayu, dan pengrajin pada saat itu sedang membuat dua sampai dengan tiga kapal kayu yang ada di pulau Tunda
Pulau Tunda, Meskipun sebuah daerah terpencil, Pulau ini memiliki keindahan alam yang sangat luar biasa, baik lingkungan maupun alamnya. Oleh karena itu, Pulau Tunda ini layak dimasukan kedalam tujuan wisata yang harus anda kunjungi di Banten.
Transportasi
Dari Jakarta dengan perjalanan darat Anda dapat mengarahkan perjalanan melalui Tol Kebon Jeruk-Merak untuk kemudian keluar di pintu Tol Serang Timur dan dilanjutkan perjalanan ke dermaga Karangantu. DI sana Anda dapat menyewa perahu dari Palabuhan Karangantu. Perahu berkapasitas maksimal 25 penumpang itu tarifnya Rp2,5-3 juta untuk perjalanan pulang pergi.

Tak terasa sudah sore, dan waktunya kembali pulang, dengan cukup puas, perjalanan pulang kami ke dermaga Karangantu ditemani senja dan berpapasan dengan dengan kapal-kapal yang lain

PULAU TUNDAAAAA, AKU KAN KEMBALI LAGIIII

Curug Cigamea

Posted By: Brian Aryanto - 07.53
Terlepas dari derita asap dan debu kota, saatnya untuk bernafas dengan sejuknya udara dan hawa murni air terjun dan pegunungan, penad dengan suara bising kendaraan dan hiruk pikuk kepadatan penduduk, maka sudah saatnya untuk memanjakan diri dengan suara alam, gemercik air dan hembusan udara segar, Curug Cigamea satu dari beberapa tempat yang menyejukkan, terdiri dari dua air terjun utama yang memiliki ciri khas tersendiri. Air terjun pertama lebih dekat dengan jalan masuk, dengan karakter tebing lebih curam dan didominasi bebatuan hitam.  Kubangan kolam yang menampung limpahan air yang berada dibawahnya tidak terlalu luas dan dalam serta dikelilingi bongkahan batu hitam yang besar-besar sehingga tidak bisa digunakan untuk berenang dan hanya cocok buat berendam dan basah-basahan menikmati percikan guyuran air yang mendarat ke kubangan kolam.
 Sementara air terjun kedua berjarak -+30 meter dari air terjun pertama dan berada di celah tebing.   Air terjun kedua ini memiliki tumpahan air yang cukup deras dibandingkan air terjun yang pertama.  kubangan kolam limpahan air yang ada di bawah air terjun kedua ini lumayan luas dengan warna air yang biru kehijau-hijauan di bagian tengah kolam menandakan bagian tersebut cukup dalam. Dulu sebelum ada papan larangan buntuk berenang, saya sering kali berenang sampai menyentuh tembih aliran air yang jatuh menghujam kebawah dan saya rasa volume air berubah ubah-ubah saat beberapa kali berenang di hari waktu yang berbeda. Pernah saya rasakan sampai tinggi se kepala yaitu kurang lebih 1,75 m dan pernah juga kurang lebih 2,5 m yaaa bisah jadi tergantung musim. Saat ada papan larangan untuk berenang, maka saya tidak berani berenang lagi dan hanya main-main di sampingnya.

Curug ini berada di Kawasan Wisata Gunung Salak Endah (GSE) di kaki Gunung Salak di bawah naungan TNGHS (Taman Nasional Gunung Halimun Salak).  Di kawasan ini terdapat juga beberapa curug lain.

Lokasi

Terletak di Desa Gunungsari, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat.

Peta dan Koordinat GPS: 6� 41' 40.30" S  106� 41' 8.48" E

 Aksesbilitas

Dari Pintu Gerbang Kawasan Wisata Gunung Salak Endah.  Selanjutnya dari pintu gerbang ini berjarak lebih kurang 4 km hingga tiba di pintu masuk Curug Cigamea.  Dari pintu masuk ini dilanjutkan dengan berjalan kaki menyusuri jalan berundak seperti anak tangga yang sudah cukup baik dengan menuruni lembah -+ 350 m atau -+25 menit dengan berjalan santai hingga tiba di lokasi Curug Ngumpet.
Di sepanjang jalan ada beberapa warung-warung penjual makannan dan souvenir serta adapula penginapan dan tempat peristirahatan. terkadang di perjalanan akan dijumpai beberapa ekor monyet yang biasanya mendekat untuk minta makanan.

Ada empat jalur yang bisa digunakan untuk menuju kawasan Salak Endah.  Pertama adalah jalur Cemplang (Cibungbulang)-Pamijahan-Salak Endah, kemudian ada jalur Cikampak-Salak Endah, Cibatok-Salak Endah dan terakhir jalur Tamansari-Gunung Bunder-Salak Endah. Umumnya jalur pertama lebih banyak dilalui, hal ini dikarenakan memiliki jarak dan waktu tempuh terpendek dari jalan raya Bogor-Leuwiliang. Selain itu, kondisi fisik jalan di jalur ini lebih bagus dan tidak berkelok-kelok.

Bagi yang menggunakan kendaraan umum dari Bogor (Terminal Barangsiang) naik angkot 03 jurusan Bubulak, kemudian disambung dengan angkot lagi ke jurusan Leuwiliang.  Turun di pertigaan Cibatok atau Cibungbulang, lalu naik angkot lagi ke jurusan Gunung Picung hingga perhentian terakhir angkot.  Dari perhentian terakhir angkot tersebut perjalanan diteruskan dengan berjalan kaki atau naik ojek ke pintu gerbang (pos jaga) Wana Wisata Gunung Salak Endah.

Tiket dan Parkir

Tiket masuk adalah Rp.3500 per orang.  Sedangkan tiket masuk ke kawasan Wisata Gunung Salak Endah (GSE) adalah Rp 7000 per orang termasuk kendaraan roda dua.
Nb: Harga sewaktu-waktu bisa berubah

Fasilitas dan Akomodasi

Banyak tersedia tempat penginapan dan warung di kawasan ini.

Copyright © 2013 FINIA.CO.ID™ is a registered trademark.

Designed by Templateism. Hosted on Blogger Platform.